Friday, January 9, 2015

Cinta, Awal dari akhir kegelapan.

   



Berawal dari tatapan singkat kedua bola mata indah itu, mengarah tepat menuju tepi hati kemudian dengan lembut berlabuh di ujung palung. rasanya bergetar seperti terguncang gempa 9.1 skala richter seperti di Aceh tahun 2004 silam, disusul oleh gelombang Tsunami yang menelan segala isi pikiranku saat itu hingga menerobos batas tepi, meruntuhkan segala kegelisahan dan kehampaan mendalam tentang cinta selama 5 tahun terakhir didalamnya. Disaat bersamaan, sisa-sisa reruntuhan itu terus berjuang melawan desir ombak ketidakpastian yang mencoba kembali ke asalnya dan membawa sisa sisa reruntuhan itu. ketika itulah ketidakpastian menelan habis kegelisahan dan kehampaan dan menyisakan harapan baru, mimpi baru, kepastian baru. Bagaimana bisa? Bagaimana mungkin?. ketika itulah Cinta mulai berbicara dan mencoba mengambil peran. 

Bicara soal Cinta, menurut saya Cinta adalah misteri yang terkadang, tidak jarang, sering, bahkan sangat sering sulit dimengerti dan dipahami oleh kita manusia yang justru dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas oleh dekapan dan cengkramannya. Sejak dilahirkan, manusia seketika dihadapkan dengan Cinta dari seorang Ibu, senyum hangat rasa Cinta dari Seorang Ayah menyusul tak lama setelah itu, hingga akhir hidup manusia yang sering diselimuti tetesan air mata, yang banyak diantaranya air mereka yang meneteskan air mengaku punya rasa Cinta yang mendalam dan merasa sedih karena merasa kehilangan. Tak lepas dari hanya sekedar ucapan, perilaku dan kebiasaan yang mengatasnamakan Cinta, justru dari situlah mulai timbul tanda tanya. adakah sisi lain dari Cinta? serta dimana sebenarnya sisi mutlak dan kemurnian Cinta itu sendiri? Inilah yang menurut saya membuat Cinta itu sulit dipahami dan dimengerti oleh kita, manusia. 

Saya yakin, banyak kebohongan-kebohongan yang mengatasnamakan Cinta di dunia ini, dengan tujuan yang berlandaskan hasrat setan, yang terkadang justru membawa mereka yang melakukan hal tersebut terperosok dan terperangkap getir pahitnya Cinta. padahal ketika dipandang dari sisi yang tepat, Cinta tidaklah mengenal pahit, Cinta adalah tentang ketulusan, kesabaran, keikhlasan, perjuangan tanpa akhir, keberanian dan melewati batas wajar kebahagian menuju ketentraman hati. Bukanlah Cinta ketika terselip kata pahit atau sakit ketika memperjuangkannya, mungkin itu hanyalah salah satu isi tentang Cinta yang dibawanya, bukan merupakan Cinta yang utuh.

Penting untuk dipahami, bahwa Cinta yang saya rasakan, berawal dari ketidakpastian yang menyapu bersih kegelisahan dan kehampaan. Cinta yang berangkat dari segala kegelapan yang kemudian membawa harapan, mimpi, kepastian, menuju kebahagiaan kemudian membawa ketentraman hati. karena Cinta, segala yang buruk akan diubahnya menjadi keindahan tiada batas.

Namun, semua itu kembali pada masing masing sudut pandang yang diambil. 
    

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Lalu Dinasty | didukung oleh Dinasty-corp - Blogger sejati | Best website